Wednesday, May 21, 2008

Selayang pandang sumber elektromagnetik

Semua orang sudah mahfum bahwa kita sedang berada pada era teknologi inforamasi dimana telekomunikasi menjadi ujung tombak era ini. Dunia serasa telah menjadi sedemikian sempitnya untuk dijelajahi. Dibalik semua kemajuan tersebut, kita lupa bahwa salah satu pemicu kemajuan informasi disamping oleh kemajuan bidang teknologi komputer adalah tersedianya sumber gelombang elektromagnetik yang membawa informasi tersebut. Besaran arus data yang terkirim dari satu titik ke titik lain di permukaan bumi kemudian menjadi salah satu bagian yang terus ditingkatkan. Dan ini bergantung pada frekuensi dari gelombang pembawanya. Semakin tinggi frekuensinya, makin banyak informasi yang terkirim dalam setiap detiknya. Nah, makin tinggi frekuensi sumber tersebut, tingkat kompleksitas pembuatan sumber elektromagnetiknya juga makin tinggi. Perangkat teknologi dalam mengirim, menyalurkan dan menerima gelombang tsb makin kecil, dan menimbulkan kesulitan tersendiri demi menjaga agar operasinya tetap stabil, rendah noise, tahan terhadap gangguan, dll.

Tapi di sini, saya tidak akan bercerita secara mendetail tentang teknologi informasi itu sendiri karena di luar kemampuan saya. Saya yakin sudah begitu banyak blog maupun komunitas-komunitas yang membicarakannya. Saya hanya akan menyoroti sumber radiasi elektromagnetiknya, seluk beluknya, berbagai jenis sumbernya, peluang dan tantangan bidang ini, aplikasinya, bahkan bagaimana bidang-bidang tertentu dapat mengalami revolusi karena adanya temuan-temuan baru di bidang mikrowave. Oh yah sebetulnya mikrowave ini hanyalah merujuk pada frekuensi tertentu dari spektrum elektromagnetik itu sendiri (300 megahertz sampai 300 gigahertz). Tapi karena mikrowave sudah sedemikian dikenal telah menjadi bahasa pasaran juga komersil sehingga dalam kasus tertetu telah mewakili seluruh rentang frekuensi. Ketika membahas area frekuensi tinggi barulah muncul istilah-istilah lain seperti inframerah jauh (far infrared, frekuensi 300 gigahertz -430 terahertz), gelombang tampak (visible, frekuensi 430 terahertz - 750 terahertz), ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma untuk rentang frekuensi yang sangat tinggi. Dalam banyak kasus, mikrowave akan digunakan sebagai istilah untuk mewakili semua rentang tersebut, kecuali pada aplikasi tertentu.

Blog ini saya dedikasikan untuk membagi pengetahuan/informasi tentang teknologi mikrowave dan aplikasinya. Sebagai gambaran begitu atraktifnya riset ini, hampir semua peralatan yang ada di sekitar kita berbasis mikrowave. Artinya prinsip kerjanya adalah memanfaatkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu. Coba kita tengok di sekitar kita betapa kita sangat tergantung pada sumber elektromagnetik ini. Bagaimana radio, televisi, telepon, remot kontrol, open mikrowave, handphone, wireless, satelit, dll yang keseluruhannya bekerja karena ada gelombang elektromagnet yang terkirim. Jadi salah satu inti dari teknologi ini adalah sumbernya. Alat-alat tersebut telah menjadi bagian penting kehidupan kita, bahkan kepanikan luar biasa bisa terjadi jika alat-alat tersebut tidak berfungsi. Oleh karena itu sepatutnyalah banyak peneliti muda, mahasiswa, pelajar yang belajar dan menekuni bidang ini. Bahkan pemerintah mesti paham seluk beluk bidang ini, karena sebagian revolusi teknologi justru dipicu oleh kemajuan di bidang ini.

Pemerintah negara-negara maju begitu menaruh perhatian pada raihan-raihan riset bidang ini. Sebagai ilustrasi betapa pentingnya riset bidang mikrowave bagi negara-negara maju, coba kita lihat dari sisi keamanan negara. Semua bentuk komunikasi baik sipil maupun militer, pengiriman data, bahkan administrasi pemerintahan sudah mengandalkan jaringan komunikasi sebagai alat utamanya. Pendataan dan pengarsipan sudah menuju ke sana (digital). Nah karena inti dari komunikasi adalah gelombang elektromagnetik sebagai pembawa informasi digital maka salah satu serangan paling vital adalah datangnya dalam bentuk gelombang elektromagnetik untuk melumpuhkan sistem tadi baik sementara maupun secara permanen. Dan serangan dalam bentuk elektromangetik tidak kasat mata dan boleh jadi tanpa suara atau ledakan fisik. Bahkan periode serangannya sangat singkat dalam rentang ratusan nanosecond. Oleh karenanya riset bidang ini tidak hanya melulu pada bagaimana menemukan sumber-sumber baru untuk meningkatkan kemampuan teknologi informasi tapi juga bagaimana mengantisipasi temuan-temuan baru yang dapat melahirkan serangan-serangan yang bersifat fatal pada sistem yang telah digunakan secara masal. Sebagian gangguan keamanan di masa depan adalah dari serangan mikrowave.

Hal di atas baru satu sisi saja di bidang pertahanan yang menjadikan riset bidang ini mejadi sangat menantang dan penting. Masih banyak hal lain yang akan coba ditulis pada postingan selanjutnya. Juga jika ada tambahan dari pembaca sekalian

Demikian pengatar awal dari saya. Komentar dan saran pembaca sangat penting dan berarti bagi saya.

2 comments:

La Ode Asmin said...

Q adalah mahasiswa fisika mipa unhalu. Q sgai mahasaiswa fisika sunggguh kagum dengan kinerja bapak. Swlanya ini juga akan mengaangkat nama baik unhalu secara umum dan jurusan fisika secara khusus.

Unknown said...

Sri Rahayu ( Fisika 06 -MIPA, UNHALU)
Sebenarnya banyak mahasiswa yang mempunyai potensi untuk mengembangkan penelitian-penelitian ilmiah, hanya saja di Indonesia hal seperti ini tidak begitu "diperhatikan" oleh pemerintah, berbeda dengan negara-negara maju yang sangat menghargai sains seperti Jepang yang menyediakan fasilitias yang memadai sehingga mahasiswa bisa mengembangkan potensi mereka.
Kalau bisa bapak tulis juga pengalaman waktu kuliah di Jepang pak, supaya bisa jadi motivasi buat kita untuk tetap belajar.
Bravo buat pak Agusu.